Wednesday, February 16, 2011

Kenali RASULULLAH S.A.W

Begitu indahnya sifat fizikal Baginda, sehinggakan orang ulama Yahudi

yang pada pertama kalinya bersua muka dengan Baginda lantas melafazkan

keislaman dan mengaku akan kebenaran apa yang disampaikan oleh Baginda.



Di antara kata-kata apresiasi para sahabat ialah :

- Aku belum pernah melihat lelaki yang sekacak Rasulullah.

- Aku melihat cahaya dari lidahnya..

- Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari

terbit.

- Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.

- Rasulullah umpama matahari yang bersinar.

- Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.

- Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan

purnama.

- Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.

- Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.

- Wajahnya seperti bulan purnama.

- Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah ditengahnya.

- Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas

semasa marah.

- Mata baginda hitam,dengan bulu mata yang panjang.

- Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan

asli di bahagian sudut.

- Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas

sekali

pertama kali melihatnya.

- Mulut baginda sederhana luas dan cantik.

- Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian

depan.

- Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.

- Janggutnya penuh dan tebal menawan.

- Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca.

- Warna lehernya putih seperti perak sangat indah.

- Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.

- Rambutnya sedikit ikal.

- Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg

mencecah bahu tapi disisir rapi.

- Rambutnya terbelah di tengah.

- Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur

dari dada ke pusat.

- Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua

bahunya

lebih drpd biasa.

- Seimbang antara kedua bahunya.

- Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga

besar

dan tersusun dgn cantik.

- Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.

- Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik. Kakinya berisi tapak

kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.

- Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.

- Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat

dan putih.

- Warna putihnya lebih banyak.

- Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.

- Warna kulitnya putih tapi sihat.

- Kulitnya putih lagi bercahaya.

- Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.

- Badannya tidak gemuk.

- Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran

sederhana lagi kacak.

- Perutnya tidak buncit.

- Badannya cenderung kepada tinggi,semasa berada di kalangan org ramai

baginda kelihatan lebih tinggi drpd mereka.



KESIMPULANNYA :

Nabi Muhammad s.a.w adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik

contoh sepanjang zaman. Semulia-mulia insan di dunia...



Untuk mengingatkan kita...



Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan

salam.

"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,

"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan

badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang

ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,

"Siapakah itu wahai anakku?"

"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"

tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang

menggetarkan.

Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang

memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata

Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa

Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril

yang

sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih

Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di

hadapan

Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.

Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh

kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.

"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah

berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat

Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh

Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,

urat-urat lehernya menegang.

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya

menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya

Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata

Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang

tidak

tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini

kepadaku, jangan pada umatku.

"Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak

lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,

Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis-shalaati, wa maa

malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang

lemah di antaramu.

" Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling

berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali

mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

"Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,

mampukah kita mencintai sepertinya?

Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa baarik wa sallim 'alaihi.

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.








Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran

untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya

mencintai kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

Amin...



Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang

menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena

tiada lagi yang mengasihmu di akhirat



Sumber : copy dari syok.org untuk tatapan semua .

0 komentar:

Post a Comment


Top