Wednesday, March 17, 2010

Renungan Bersama

api nafsu membakar

pohon iman yang kering kan subur

embun sabar payahnya gugur

di ladang amanah yang dibakar takbur

dipanggang bara mazmumah

hawa duniawi meruap sentiasa



selendang malu sering tercicir

pakaian mazmumah berserakan

sutera kasih kehilangan corak

dicarik belati dendam



tidak ada bunga untung

tidak ada

hanya duri dengki mencucuk menanah

ke jantung insaf

yang payah dikira denyutnya



kalau rajin memungut sabar

tentu hasad tak berladang di hati

pohon maaf merimbun tinggi

kulit-kulit lalai gugur sendiri



bara mazmumah

sering membakar diri

embun mahmudah

kenapa cepat menghilang diri?



dan pasti hati yang hampa

derau rasa mengusap jiwa

gelak hari memintal rupa

tangis malam menenun duka

diri menjadi tidak tahu

lantai amanah yang dibaringi



sihat akan didatangi sakit

lapang akakn diziarahi susah

muda akan dilamari tua

hidup akan disudahi mati

belum akan datang sudahnya



dan pesta hati sering terbuka

mata tidak lagi mengongsi pandang

tidak ada yang mendengar

kesal sendiri

menelan jerih

kias balasan



usia bagai mendera

bebenang saat mencerut menjerumat

sarung ilusi dan mimpi ngeri

dipadu

tak menjadi satu



dan pesta hati menangis sendiri

mengenang sergam indah

ke muzium sihat

yang menyimpan sejarah

0 komentar:

Post a Comment


Top